Pertanyaan :
Apa itu ilmu sedot pusaka ?
Jawab :
Ilmu sedot pusaka adalah ilmu warisan leluhur dan nenek
moyang yang secara khusus adalah sebuah ilmu untuk menarik dan mewujudkan
pusaka dari alam ghoib ke alam dzohir/nyata.
Pertanyaan :
Apa saja yang dimaksud pusaka ?
Jawaban :
Pusaka adalah benda yang umumnya berupa senjata yang memiliki
tuah/fungsi khsusus yang jika pusaka tersebut dipergunakan oleh pemegangnya,
maka tuah/fungsi tersebut akan bekerja dan dapat dipergunakan.
Contoh pusaka berupa gaman misalanya adalah keris,
pedang, tombak, trisula, golok, samurai, kujang, badik, dll. Pusaka berupa batu
misalnya adalah akik, mustika, merah delima, dll. Dan ada juga berupa
benda-benda seperti batara karang, jenglot, rantai babi, gelang bahar, dll.
Pertanyaan :
Dimana biasanya lokasi pusaka terpendam ?
Jawaban :
Biasanya pusaka terpendam di lokasi-lokasi bekas
pertempuran prajurit kerajaan seperti majapahit, mataram, sunda kelapa, dll. Namun
ada juga pusaka yang berada di makam-makam keramat dan makam khusus yang memang
sengaja ditanam pusaka miliknya semasa hidupnya.
Pertanyaan :
Bagaimana cara menyedot atau menarik pusaka ?
Jawaban :
Ini dia pertanyaan yang ditunggu-tunggu. Hehe,,
Ilmu sedot pusaka ada berbagai macam versi dan cara mulai
dari versi hikmah sampai ke versi kejawen. Namun kesemuanya berprinsip sama yaitu
bertujuan untuk menarik dan mendzohirkan pusaka terpendam. Dari kesekian banyak
versi dan cara ilmu sedot pusaka, ada juga yang memang benar-benar menggunakan
ilmu teknologi canggih, seperti menggunakan metal detector untuk mendeteksi titik
lokasi keberadaan pusaka dan kemudian menggunakan alat berat mulai dari cangkul
sampai dengan tractor untuk mengeruk dan menggali pusaka.
Secara umum langkah-langkah untuk menarik/menyedot pusaka
adalah sebagai berikut :
1. Cari
dan tentukan lokasi pusaka. Cara mengetahui lokasi pusaka bisa melalui cerita sejarah
kerajaan, cerita orang setempat, melalui terawangan mata bathin, atau bisa juga
melalui mimpi yang sengaja diniatkan untuk mencari tahu keberadaan pusaka.
2. Setelah
lokasi pusaka didapat maka selanjutnya melakukan ritual atau tirakat di lokasi
atau bisa juga dilakukan di rumah dengan media sampel tanah dari lokasi dan
sudah dikasih sarananya berupa minyak, sesajen, kelapa ijo, dll. Sarana sesaji
tidak boleh sembarang kasih, tapi harus sesuai dengan permintaan si penjaga
pusaka (sudah melalui komunikasi dan negosiasi). Namun jika penunggu pusaka
minta sesaji yang berat dan aneh-aneh, maka lebih baik tidak dilanjutkan proses
penyedotan pusaka karena akan berdampak negatif besar.
3. Ritual
yang umum dilakukan adalah dengan mengirimkan hadiyah fatihan kepada penunggu
pusaka, dan pembacaan surat Al Ikhlas minimal 1.500 kali. Biasanya sebelum
genap sampai hitungan 1.500 kali, maka pusaka sudah tersedot namun lebih baik
pembacaan surat Al Ikhlas harus digenapkan sampai 1.500 kali.
4. Setelah
pusaka tersedot biasanya ada yang langsung dzohir namun ada juga yang belum
dzohir ke alam nyata namun hanya berupa aura dan energinya saja. Jika hal itu
terjadi maka bisa dibacakan sholawat sebanyak-banyaknya sampai pusaka
benar-benar dzohir dan dapat dipegang.
5. Selesai
Pertanyaan :
Apakah semudah itu untuk menyedot dan mendzohirkan pusaka
?
Jawaban :
Iya semudah itu saja caranya. Namun untuk mencapai
tingkat keberhasilan yang tinggi maka butuh keseriusan dan keyakinan tinggi dan
tanpa keraguan sedikitpun.
Biasanya para pemula akan mengalami kegagalan yang
berulang-ulang dan terlalu cepat berputus asa. Namun disitulah proses untuk
mencapai keberhasilan. Jika sudah berhasil satu kali saja dalam proses
penyedotan pusaka, maka selanjutnya akan lebih mudah.
Pertanyaan :
Ada yang bilang katanya jika ingin punya ilmu sedot
pusaka, maka harus memiliki ilmu terawangan yang bagus, dan ilmu magnetisme
yang bagus pula. Apakah benar ?
Jawaban :
Iya benar. Ilmu terawangan untuk mengetahui lokasi pusaka
dan kemampuan berkomunikasi dengan penjaga pusaka. Ilmu magnetisme sebagai media
kepekaan terhadap pusaka yang akan didzohirkan.
Pertanyaan :
Jadi kalau belum punya ilmu terawangan dan magnetisme, maka
belum bisa menyedot pusaka ?
Jawaban :
Tidak juga seperti
itu. Untuk mengetahui lokasi pusaka tidak hanya dengan ilmu terawangan, namun
bisa melalui mempelajari sejarah kerajaan, dan cari lokasi yang dijadikan
tempat peperangan. Maka disitu 100% sudah pasti ada pusaka. Dan jika belum
punya ilmu magnetisme maka bisa melakukan ritual seperti yang sudah dijelaskan
diatas.
Pertanyaan :
Apakah di makam-makam wali atau makam keramat juga ada
pusaka ?
Jawaban :
Di makam-makam wali atau makam keramat tidak ada pusaka
terpemdam, kecuali memang dulunya sengaja ditanam pusaka miliknya berbarengan
dengan pemakamannya. Namun biasanya di makam-makam wali ada pusaka yang datang
tersedot ke makam tersebut atau biasanya disebut pusaka munggahan.
Pertanyaan :
Apakah proses menyedot pusaka pendaman dan pusaka
munggahan sama ?
Jawaban :
Beda. Pusaka munggahan bukan sengaja disedot atau
ditarik, tapi dengan kita melakukan tawasul dan hadiyah fatihah kepada ahluh
maqom, maka pusaka itu akan mendzohir dengan sendirinya.
Pertanyaan :
Apakah pusaka bisa habis ?
Jawaban :
Pusaka terpendam peninggalan peperangan kerajaan bisa
habis tersedot, namun pusaka yang dapat disedot tidak akan pernah habis. Karena
pusaka seperti keris masih terus diproduksi. Misalnya di daerah keraton solo dan
jogja setiap tahun dilakukan produksi pusaka oleh para empu dan dilakukan
pelarungan pusaka di bulan suro. Dan pusaka-pusaka larungan itu lah yang
akhirnya diambil oleh danyang/penunggu pusaka dan disembunyikan, lalu bisa kita
tarik/sedot.
Pertanyaan :
Mengenai ilmu sedot pusaka versi kejawen bagaiamana ?
Jawaban :
Ilmu sedot pusaka versi kejawen pun ada banyak jenisnya. Ada
ilmu yang menggunakan bantuan khodam/jin untuk membantu proses penarikan
pusaka, ada juga yang hanya menggunakan mantra khusus untuk menyedot pusaka.
Pertanyaan :
Jika menggunakan khodam bagaimana dan menggunakan mantra
bagaimana ?
Jawaban :
Ilmu yang menggunakan khodam maka kita harus bertemu dengan
khodam/jin tersebut dahulu dan biasanya akan dilakukan perjanjian dan
persetujuan antara kedua belah pihak yang jika kita sanggup menepati permintaan
si khodam/jin, maka khodam/jin tersebut akan bekerja untuk menarik dan
mendzohirkan pusaka.
Ilmu yang menggunakan mantra adalah mantra khusus yang
jika kita bacakan baik sengaja maupun tidak sengaja di lokasi ada pusaka, maka
pusaka terpendam akan secara otomatis tersedot ke si pembacanya. Untuk mendapatkan
lafadz mantra tersebut harus melalui ritual dan tirakat cukup berat dan hampir
tidak semua orang awam yang sanggup mengerjakannya.
Pertanyaan :
Jadi lebih efektif mana antara ilmu hikmah atau ilmu
kejawen ?
Jawaban :
Keduanya efektif. Namun keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing.
Pertanyaan :
Apakah bisa sekalian dibabar lebih detail mengenai kedua
versi tersebut ?
Jawaban :
To be continued. Hehehe,,,,